BANDUNG, (PRLM).- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Alma Luchyati mengatakan, berdasarkan data dari Riskesdas 2007 menunjukkan, di beberapa wilayah pembangunan di Provinsi Jawa Barat penderita karies gigi mencapai 85 persen. Hal itu dinilai sangat memprihatinkan. Angka tersebut sebagian besar terjadi pada anak usia sekolah.

“Kalau hal itu dibiarkan terus menerus, maka gigi yang rusak itu harus dicabut. Apabila dicabut sedini mungkin, akan menyebabkan giginya ompong dan mempengaruhi kunyah makanan serta mempengaruhi pertumbuhan anak,” kata Alma sat ditemui di sela-sela kegiatan “Gosok Gigi Bersama” di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/9).

Dikatak Alma, demikian juga pada ibu hamil. Apabila kariesnya tidak segera diperbaiki, maka hal itu akan memengaruhi berat bayi yang dilahirkan dan kemungkinan dalam kondisi bayi prematur.

Untuk meminimalisir hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan program peningkatan pelayanan perawatan gigi di setiap puskesmas. Selain itu, menggelar sosialisasi memahami kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin melalui program usaha perawatan gigi di sekolah-sekolah.

“Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah meningkatkan sarana pelayanan perawatan kesehatan gigi di setiap puskesmas. Sebanyak 1.040 puskesmas sudah memiki sarana dasar perawatan gigi. Itu sudah 100 persen dari jumlah puskesmas di Jawa Barat,” tuturnya. (A-198/kur)***