Mitos Seputar Gigi dan Mulut (1)

Ada banyak pemahaman yang keliru tentang pera­watan gigi, gusi, dan rongga mulut, yang berkembang di masyarakat dan hal ini diturunkan dan disampaikan dari orang tua kita dahulu sampai anak-anak saat ini.
takut berobat gigi
Berikut ini kami kumpulkan beberapa mitos yang cukup populer, lalu kami sajikan faktanya.

Mitos: Untuk menyembuhkan sakit gigi, kita hanya perlu menenggak obat-obatan penghilang rasa sakit atau kumur dengan larutan penyegar?
Fakta: Sakit gigi jauh lebih komplek dari yang kita bayangkan, Rasa sakit untuk sementara waktu mungkin akan hilang, tapi bukan berarti bahwa gigi sudah sembuh. Bakteri pebabkan infeksi gigi tetap ada sehingga rasa sakit bisa muncul kembali.
Untuk menyembuhkannya bisa dilakukan bermacam-macam perawatan, misal Bila gigi berlubang, perlu dibersihkan dan ditambal, tapi jika kerusakan lapisan telah sampai pada lapisan syaraf, yang perlu dilakukan adalah perawatan pada saluran akar lebih dahulu. Jadi periksa dulu ke dokter gigi yah…

Mitos :Menggunakan permen karet tanpa gula dengan xylitol setelah makan dapat menggantikan menyikat dan memiliki efek yang sama.
Fakta: Tidak benar, hal ini hanya dilakukan dalam kondisi tertentu atau kepepet kata orang, tapi anda tetap diwaibkan untuk menggosok gigi. Hal ini sama seperti kita hanya berkumur dengan menggunakan pasta gigi.
Sikat gigi bertujuan untuk membersihkan kotoran di sela-sela gigi yang tersangkut saat kita makan.
Noted: jika anda tidak dapat sikat gigi setiap habis makan, anda dapat menggunakan permen karet tanpa gula untuk membersihkan gigi. Karena dengan mengunyah permen karet dapat memicu produksi air liur didalam mulut dan memberikan efek self cleanser pada gigi.

Mitos: Sariawan timbul akibat kurangnya asupan vitamin C.
Fakta: Tidak hanya lantaran kekurangan asupan vitamin C, sariawan juga bisa disebabkan berbagai faktor lain khususnya panas dalam, atau faktor lain seperti: alergi, stres, penurunan sistem kekebalan tubuh, trauma (tergigit berulang-ulang), ataupun ketidakseimbangan hormon -seperti saat wanita menstruasi. Konsumsi vitamin C dapat mempercepat penyembuhan sariawan, karena sifat vitamin ini membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
Sariawan yang tidak kunjung membaik dalam waktu 1minggu perlu dikonsultasikan dengan dokter gigi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyakit bahaya lainnya seperti kanker mulut.
Anda bisa minum penyegar seperti kaki tiga atau kalau sudah parah untuk pengobatan dengan mkumur dan minum enkasari, pengobatan dengan albotil atau sejenisnya.

Mitos: Untuk mengatasi bau mulut cukup dengan berkumur dengan larut­an penyegar (obat kumur).
Fakta: Tidak benar, bau mulut disebabkan karena perkembang bakteri di dalam gigi atau mulut. Pernahkan anda mencium bau kotoran yang menyangkut di antara gigi anda selama beberapa jam saja? Baunya pasti menyengat 🙂 Apalagi jika kotoran tersebut tinggal selama beberapa hari dan berminggu2 karena berada di daerah gigi anda yg berlubang, selain menimbulkan bau yang tidak sedap bisa dipastikan anda akan mengalami nyeri gusi.

Penggunaan obat kumur hanya bertahan dalam jangka waktu pendek. Bahkan kandungan alkohol pada larutan ini dapat membuat mulut menjadi kering, sehingga bau mulut akan bertambah hebat. Untuk mengatasi aroma tidak sedap pada mulut adalah membersihkan area gigi, gusi, lidah dan rongga mulut. Setelah tuntas, baru lanjutkan dengan obat kumur untuk hasil yang maksimal.

Mitos: Bila gigi patah sebagian dan menyisakan akarnya, diamkan saja.
Fakta: Mungkin Anda sudah tidak punya keluhan lagi, tetapi permasalahan yang Anda alami sebenarnya belum tuntas ter­atasi. Akar yang tertinggal tetap harus dicabut, karena bila didiamkan bisa menjadi sumber infeksi di kemudian hari.

Mitos: Pencabutan gigi tidak boleh saat tekanan darah sedang tinggi
Fakta: Benar, Jika gigi dicabut pada saat tekanan darah sedang tinggi, pendarahan tidak bisa berhenti dan akan membahayakan kese­hatan secara keseluruhan. Pada kondisi pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), pencabutan hanya boleh dilakukan setelah dikonsultasikan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Biasanya lebih dahulu pasien akan diberi obat untuk mengendalikan tekanan darahnya.

Mitos: Jika gigi Anda sakit, sebaiknya dicabut saja supaya rasa sakit tidak balik lagi.
Fakta: Tidak benar sepenuhnya, tergantung dari penyebab sakit gigi tersebut. Bisa jadi hanya karena dikarenakan ggi berlubang yang cukup dilakukan penambalan atau bahkan hanya perlu dilakukan pembersihan karang gigi.
hilang/tanggalnya satu gigi saja akan memengaruhi keampuhan daya kunyah. Karena itu keberadaan gigi dalam mulut harus dipertahankan semaksimal mungkin. Pencabutan gigi merupakan pilihan terakhir. Bila gigi Anda sakit, maka perlu dicari sumber masalahnya dan segera lakukan perawatan intensif.

Mitos: Jika gigi sedang sakit tidak boleh dicabut karena bisa menyebabkan rabun bahkan buta.
Fakta: Tidak ada hubungannya, Sakit yang disebabkan oleh adanya lubang pada gigi, bila sampai infeksi, rasa sakitnya memang bisa menjalar sampai area pipi hingga mata. Terutama pada gigi bagian atas.
Masalahnya jika kondisi gigi sedang sakit dilakukan pencabutan efeknya dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa karena gigi dalam kondisi radang ataupun sangat sensitif. Namun pencabutan pada gigi bagian atas memang perlu dilakukan lebih hati-hati karena akar gigi sangat dekat dengan syaraf mata dan bisa mempengaruhi syaraf2 lain yang ada disekitarnya, biasanya kalau tidak yakin dokter akan meminta pasien untuk melakukan rontgen terlebih dahulu, demikian yang disampaikan drg. Yenni MES.
takut berobat gigi bandung
Mitos : Pencabutan gigi tidak boleh dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi.
Fakta : Benar, Perubahan hormonal yang dialami wanita turut mempengaruhi keadaan di rongga mulutnya. Saat menstruasi, terjadi perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan gusi lebih rentan terhadap peradangan.
Meski demikian, pencabutan tetap dapat dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi. Untuk menghindari resiko, pencabutan sebaiknya ditunda hingga minggu terakhir siklus menstruasi (hari ke 22-28) di mana kadar estrogen sedang rendah dan dilakukan pengechekan tekanan darah sebagai pendukung.

Mitos : Ibu Hamil Tidak Boleh Merawat Gigi
Fakta :Tidak benar. Ibu hamil masih bisa merawat gigi dengan rutin membersihkan gigi dari sisa makanan dan plak di gigi, tetapi hindari untuk melakukan tindakan operasi karena dikhawatirkan menimbulkan resiko terhadap kesehatan ibu dan anak.

Jadi… kalau tidak yakin mitos atau bukan, tanyakan saja kepada dokter gigi anda, terima kasih

Apa itu Gigi Bungsu? Bagaimana Penanganannya?

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga atau biasa disebut gigi bungsu yang tumbuh paling terakhir yang berada paling belakang dan baru tumbuh ketika kita mulai beranjak remaja atau dewasa. Usia ketika gigi bungsu tumbuh bervariasi pada setiap orang, dalam rentang usia antara 16 sampai 25 tahun.
Gigi bungsu ini pertumbuhannya sering kali bermasalah, terutama karena gigi tersebut tidak memiliki tempat yang cukup di rahang, mendesak gigi lainnya, sehingga gigi ini tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Gigi hanya tumbuh miring ke arah gigi sampingnya, atau bahkan gigi ini tidak akan tumbuh sama sekali di karenakan terbenam pada tulang gusi anda. Keadaan ini sering disebut impaksi gigi.
gigi-bungsu
Bila Anda termasuk salah satu yang mengalami hal ini, tidak disarankan untukterburu-buru mencabut gigi Anda. sebaiknya periksa ke dokter gigi untuk mengetahui pertumbuhan gigi bungsu, tidak seluruhnya menimbulkan masalah.
Efek dari impaksi gigi bermacam-macam, Gigi bungsu yang terimpaksi dapat menimbulkan berbagai keluhan pada penderitanya. Mulai dari masalah gigi berlubang, infeksi jaringan lunak, atau bahkan sakit pada sendi rahang. Gigi atau benih gigi impaksi yang terbenam pada tulang gusi anda juga dapat menyebabkan kista atau tumor pada rahang.

Bila hingga usia 30 tahun Anda tidak mengalami masalah dengan pertumbuhan gigi bungsu Anda, berarti Anda tidak perlu mencemaskannya.

Gigi Bungsu Bermasalah

Gigi bungsu bermasalah ditandai dengan rasa sakit selama pertumbuhannya. Hal ini karena posisinya yang salah dan mendesak gusi serta gigi sebelahnya. Gigi bungsu bermasalah bisa merusak rahang dan syaraf, selain itu bila posisinya tidak karuan, dapat menyebabkan makanan tersangkut ke sela gigi dan tertumpuk di sana.

Hal yang bisa Anda lakukan ketika gigi bungsu bermasalah:

1. Periksa ke Dokter Gigi

Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi agar bisa mengetahui posisi pertumbuhan gigi ANda. Konsultasikan mengenai gejala yang Anda rasakan dan saran penanganannya.

2. Evaluasi Gigi Anda

Bila Anda tidak merasakan sakit hingga usia 19 tahun pada gigi bungsu Anda, mungkin tidak ada masalah. Namun bila gigi tersebut kembali sakit di usia setelahnya, mungkin sebaiknya kembali dikonsultasikan. Bisa jadi pertumbuhan gigi bungsu mulai mendesak bagian rahang.

3. Memutuskan Mencabut Gigi

Bila gigi Anda ternyata harus dicabut, ada baiknya untuk menyegerakan. Gigi bungsu yang bermasalah dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai masalah seperti nyeri di gusi, gigi bungsu terperangkap selamanya dalam gusi bahkan dapat menyebabkan kista.

Nah, bila gigi bungsu sakit, belum tentu Anda harus mencabutnya. Konsultasikan ke dokter apakah pertumbuhannya mengalami masalah atau tidak. Sebelum melakukan pencabutan, gigi yang terimpaksi perlu difoto rontgen terlebih dahulu untuk memeriksa bentuk dan posisi gigi pada tulang rahang

Tindakan pencabutan gigi bungsu ini biasanya dikategorikan operasi kecil untuk mengangkat gigi impaksi, yang umumnya dilakukan oleh dokter ahli bedah mulut.

Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?

Memutihkan Gigi Kuning Khusus Perokok

Banyak orang yang sering mengeluh mengapa gigi mereka tetap kuning meski sudah rajin menyikat gigi. Namun, Apakah cara menyikat gigi Anda sudah benar? pasti rata-rata menjawab ya. Tapi kenapa meski rajin menyikat gigi warna gigi tetap kuning dan ternyata keluhan ini banyak dialami oleh para perokok pada umumnya, selain perokok mereka yang hobi meminum minuman berwarna seperti kopi dan teh sangat mempengaruhi warna gigi. Berikut ini beberapa Tips Memutihkan Gigi Kuning Bagi Perokok:

gigi berwarna


Tips Memutihkan Gigi Kuning Bagi Perokok

1. Baking soda

Pemakaian baking soda untuk memutihkan gigi memang diawal terasa aneh tapi akan memberikan hasil dalam waktu beberapa minggu. Caran pemakaiannya adalah dengan taburkan sedikit baking soda di permukaan gigi lalu beri sedikit air dan kemudian sikat gigi secara perlahan dan lembut, lakukan ini sebelum tidur di malam hari.

2. Obat kumur khusus perokok

Menggunakan obat kumur khusus bagi perokok merupakan cara terbaik Jika ingin memutihkan gigi yang kuning, Namun Anda harus menggunakan obat kumur yang memang khusus bagi perokok, Obat kumur ini bisa Anda dapatkan di apotek setempat. Obat kumur ini akan memberikan kenyamanan dimulut. Jadi gunakan obat kumur ini setiap selesai menyikat gigi.

3. Pasta gigi khusus Perokok

Selain obat kumur khusus perokok, Anda juga sebaiknya memakai pasta gigi yang khusus bagi perokok. Penggunaan pasta gigi yang semacam ini akan melindungi dan memutihkan gigi. Jika Anda belum pernah memakai pasta gigi seperti ini sebelumnya, ada baiknya jika mulai sekarang Anda menggunakannya, agar gigi Anda tetap berwarna putih.

4. Pergi ke dokter

Pergi kedokter gigi adalah cara terbaik untuk dilakukan, Karena disana tidak hanya warna gigi Anda yang akan diperhatikan namun juga kebersihan dan kesehatan gigi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal Anda harus menjadwalkan waktu check up yakni setiap 3 bulan sekali untuk memastikan jika noda tembakau akan hilang.

5. Makanan yang bisa memutihkan gigi

Berbicara tentang perawatan gigi tentu orang akan spontan berkata “perawatan gigi memerlukan biaya yang mahal”. Tapi ternyata untuk melakukan perawatan gigi ada banyak cara yang bisa dilakukan dan tentunya biayanya tidak mahal. Caranya yaitu dengan mengkonsumsi 6 jenis makanan ini yang telah diyakini dapat memutihkan gigi secara alami. Berikut ini 6 jenis makanan yang bisa memutihkan gigi:

Buah Strawberi
Buah Apel
Buah Nanas
Brokoli
Kismis
Keju

Nah, itulah tips memutihkan gigi kuning khusus bagi perokok. Semoga bermanfaat……!!!!

Sumber Artikel : http://www.kesehatangigiku.com/tips-memutihkan-gigi-kuning-khusus-perokok/

General Ceheck Up and Scalling

Miliki senyum indah dengan gigi bersih..

1. Rp 150.000 (Normal Rp 250.000) untuk Paket Scalling + General Check Up

2. Rp 250.000 (Normal Rp 450.000) untuk Paket Scalling (2x setahun) + General Check Up

3. Rp. 1.250.000 (Normal Rp. 2.500.000) Paket Dental Whitening (sudah termasuk paket scalling)

Sehubungan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih kepada para pasien, pada bulan Ramadhan 2013 ini kami memberikan penawaran spesial berupa pemeriksaan gigi umum dan pembersihan gigi (scalling) rahang atas dan bawah dan pemutihan gigi.

Kesehatan gigi harus terus dipantau dan dijaga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan kerusakan gigi yang bisa berakibat fatal. Mulai dari pendarahan gusi ,bahkan memicu penyakit-penyakit yang lain, bisa dibaca pada artikel sebelumnya, efek tidak langsung kesehatan gigi. Secara klinis pemeriksaan dan pembersihan gigi dianjurkan secara teratur minimal 2x dalam 1 tahun.

Jangan lewatkan kesempatan terbatas ini, karena setiap sesi (pagi/sore) dibatasi hanya 4 orang pasien/sesi.

-Pelayanan ini berlaku dari tanggal 10 Juli 2013 – 7 Agustus 2013
-Setiap pasien wajib mendaftarkan diri, satu hari sebelumnya ke bagian registrasi atau telp. +6285211843655

‘like’ atau kunjungi blog ini secara rutin untuk mendapatkan informasi pelayanan kami yang lain

Senyum sehat, selamanya..

Penyakit Gusi Berdarah


Jika Anda pendarahan dari gusi saat menyikat gigi, kemungkinan Anda memiliki penyakit gusi. penyakit gusi mempengaruhi hampir 90% dari semua manusia. Kenyataan bahwa penyakit gusi adalah penyakit yang sangat umum dan kenyataan bahwa gejala yang paling kentara adalah berarti bahwa mayoritas orang tidak mencari bantuan dengan cara apapun. Penyakit gusi adalah alasan utama untuk kehilangan gigi di planet ini. Kebanyakan komplikasi penyakit gusi dapat dicegah dengan kebersihan mulut yang tepat dan periksa gigi teratur.

Apa yang menjadi penyebab umum penyakit gusi?

  • Penyebab paling penting dari penyakit gusi adalah kurangnya kebersihan mulut yang tepat. deposito Plak mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan. Ini disebut Gingivitis. Ketika peradangan menyebar ke ligamen dan jaringan lunak sekitar gigi itu disebut Periodontitis.
  • Penyakit gusi juga terlihat lebih umum pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Pasien dengan Diabetes dan pasien pada obat-obatan immuno-penekan telah meningkatkan kejadian penyakit gusi. Kehamilan, menstruasi, menopause dan pubertas juga faktor risiko untuk penyakit gusi.
  • Merokok juga merupakan faktor resiko yang sangat serius untuk penyakit gusi.


Apa saja gejala umum penyakit gusi?

  • Pendarahan dari gusi. Pendarahan pada waktu menyikat gigi Anda adalah tanda awal. gusi normal dan sehat tidak berdarah saat disikat.
  • Keluar nanah dari gusi bila ditekan
  • Bau mulut (Halitosis)
  • Terasa nyeri ketika gusi ditekan.
  • Pembengkakan pada gusi
  • Gigi secara bertahap mulai menjadi longgar dan mulai lepas.
  • Nyeri ketika mengunyah
  • gusi surut
  • Jarak antar gigi terlihat
  • Makanan tersangkut di antara gigi saat makan
  • Gigi mulai tanggal satu demi satu
  • Gusi berubah warna dari pucat pink untuk pink kemerahan.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gusi?

  • Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan gigi teratur. Sebagian besar kasus penyakit gusi dapat dicegah jika tindakan yang tepat diambil pada waktu yang tepat. Jika penyakit gusi dihentikan pada tahap gingivitis atau periodontitis ringan, penyakit ini dapat dikendalikan dengan obat kumur antibakteri dan periksa gigi profesional.
  • Tetapkan janji dengan kesehatan gigi Anda untuk setiap membersihkan gigi menyeluruh 6 bulan. Jika Anda menghapus plak dan kalkulus sebelum mereka menyebabkan masalah penyakit gusi yang paling dapat dicegah.
  • Jangan lupa untuk menggosok gigi Anda dua kali sehari dengan pasta gigi fluoride. Fluoride juga membantu mencegah kerusakan gigi. Pasta gigi yang mengandung Triclosan juga membantu dalam memerangi penyakit gusi.
  • Flossing setiap hari dengan benang gigi sebelum menggosok gigi dan berkumur dengan obat kumur antibakteri diresepkan oleh dokter gigi Anda akan membantu dalam mengembalikan gusi sehat Anda.
  • Cuci mulut setiap habis makan juga membantu mencegah pembentukan plak. Plak adalah musuh terbesar dari gusi.

Mengganti pengisi retak dan mengisi semua rongga mencegah plak dari terjebak dalam rongga dan menyebabkan penyakit gusi.

Jadi periksakanlah gigi kita secara teratur…. 🙂

Promo Ramadhan: General Check Up dan Scalling

Miliki senyum indah dengan gigi bersih. Bayar Rp 135.000 (Normal Rp 250.000) untuk Paket Scalling + General Check Up Single

Sehubungan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih kepada para pasien, pada bulan Ramadhan ini kami memberikan penawaran spesial berupa pemeriksaan gigi umum dan pembersihan gigi (scalling) rahang atas dan bawah.

Kesehatan gigi harus terus dipantau dan dijaga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan kerusakan gigi yang bisa berakibat fatal. Mulai dari pendarahan gusi ,bahkan memicu penyakit-penyakit yang lain, bisa dibaca pada artikel sebelumnya, efek tidak langsung kesehatan gigi. Secara klinis pemeriksaan dan pembersihan gigi dianjurkan secara teratur minimal 2x dalam 1 tahun.

Jangan lewatkan kesempatan terbatas ini, karena setiap sesi (pagi/sore) dibatasi hanya 4 orang pasien/sesi.

-Pelayanan ini berlaku dari tanggal 23 Agustus 2012 – 18 Agustus 2012
-Setiap pasien wajib mendaftarkan diri, satu hari sebelumnya ke bagian registrasi atau telp. 022-73400004

‘like’ atau kunjungi blog ini secara rutin untuk mendapatkan informasi pelayanan kami yang lain

Senyum sehat, selamanya…

Yenni, drg

Penyakit-penyakit Akibat Gusi dan Mulut yang Tak Terawat

 

img
(Foto: thinkstock)

Kesehatan gigi dan mulut sepintas terlihat sepele namun kita harus menyadari juga begitu pentingnya kesehatan gigi dan mulut ini mengapa?
Sebab kondisi kesehatan seseorang juga dapat dilihat dari gusi dan mulutnya. Gusi merah, bengkak, dan berdarah dapat menjadi pertanda penyakit jantung dan diabetes.

Bakteri dari mulut juga dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan di bagian lain dalam tubuh. Jika tidak diobati, penyakit gusi dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit yang terkait dengan peradangan.

Berikut hal-hal yang perlu diwaspadai mengenai kesehatan gusi dan mulut seperti dikutip dari WebMD, Senin (14/11/2011):

1. Bakteri dari Mulut Dapat Menyerang Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit gusi lebih mungkin menderita penyakit jantung daripada orang sehat. Para peneliti tidak yakin mengapa hubungan ini ada.

Satu teori yang masuk akal adalah bakteri dari mulut masuk dalam aliran darah dan menempel pada plak lemak dalam arteri sehingga menyebabkan peradangan dan menyebabkan serangan jantung.

2. Gusi Penyakit dan Diabetes
Diabetes dapat mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi. Gula darah tinggi meningkatkan risiko penyakit gusi. Terlebih lagi, penyakit gusi dapat membuat orang sulit menjaga kadar gula darahnya.

Lindungi gusi dengan menjaga kadar gula darah tetap normal. Sikatlah gigi setiap makan dan bersihkan sela-sela gigi dengan benang setiap hari.

3. Mulut dan Lidah Kering Penyebab Kerusakan Gigi
Empat juta orang Amerika yang mengalami sindrom Sjögren lebih rentan memiliki masalah kesehatan mulut. Pada sindrom Sjögren, sistem kekebalan tubuh keliru menyerang saluran air mata dan kelenjar air liur sehingga menyebabkan mata dan mulut sangat kering (xerostomia).

Air liur membantu melindungi gigi dan gusi dari bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi. Mulut yang kering lebih rentan terhadap kerusakan gigi dan penyakit gusi.

4. Obat Dapat Menyebabkan Mulut Kering
Antihistamin, dekongestan, obat penghilang rasa sakit, dan antidepresan adalah salah satu obat yang dapat menyebabkan mulut kering. Bicarakan dengan dokter atau dokter gigi untuk mengetahui apakah obat yang akan diminum mempengaruhi kesehatan mulut dan apa yang dapat diperbuat untuk mengatasinya.

5. Stres dan Gigi Gemeretak
Stres, cemas atau depresi nampaknya berisiko tinggi mengganggu kesehatan mulut. Stres menghasilkan tingkat hormon kortisol tinggi yang membuat kekacauan pada gusi dan tubuh. Stres juga menyebabkan orang tidak merawat kesehatan mulutnya.

Lebih dari 50% orang ketika stres jadi tidak rajin menyikat gigi atau membersihkan sela-sela gigi dengan benang. Hal lain yang berkaitan dengan stres adalah kebiasaan merokok, minum alkohol, dan menggertakkan gigi (bruxism).

6. Osteoporosis Menyebabkan Gigi Tanggal
Osteoporosis atau penyakit rapuh tulang mempengaruhi semua tulang dalam tubuh, termasuk tulang rahang, dan dapat menyebabkan tanggalnya gigi. Bakteri periodontitis penyebab penyakit gusi yang parah juga dapat merusak tulang rahang.

Salah satu jenis obat osteoporosis (bifosfonat) dapat meningkatkan risiko terkena penyakit langka yang disebut osteonekrosis, yaitu matinya tulang rahang.

7. Gusi Pucat Pertanda Anemia
Mulut dapat menjadi pucat jika terserang anemia dan lidah bisa menjadi bengkak dan halus (glossitis). Bila mengalami anemia, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau sel darah merah tidak cukup mengandung hemoglobin. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

8. Gangguan Makan Dapat Mengikis Enamel Gigi
Dokter gigi bisa melihat tanda-tanda gangguan makan seperti bulimia. Asam lambung akibat muntah yang berulang sangat dapat mengikis enamel gigi. Obat pencahar juga dapat memicu pembengkakan di mulut, tenggorokan, dan kelenjar ludah serta bau mulut.

Anoreksia, bulimia, dan gangguan makan lainnya juga dapat menyebabkan kekurangan gizi serius yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi.

9. Sariawan bisa jadi pertanda HIV
Penderita HIV / AIDS umumnya mengalami mengalami sariawan, kutil mulut, lepuh demam, sariawan dan leukoplakia, yaitu bercak putih atau abu-abu pada lidah atau bagian dalam pipi.

Penyakit ini melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam mencegah infeksi. Penderita HIV / AIDS juga dapat mengalami mulut kering yang meningkatkan risiko kerusakan gigi dan dapat membuat mengunyah, makan, menelan, atau berbicara menjadi sulit.

10. Mengobati Penyakit Gusi Dapat Membantu Nyeri Sendi
Penderita rheumatoid arthritis (RA) atau nyeri sendi delapan kali lipat lebih mungkin memiliki penyakit gusi daripada orang normal. Lebih parah lagi, penderita nyeri sendi dapat mengalami kesulitan menyikat gigi dan memebersihkan sela-sela gigi dengan benang karena sendi jarinya rusak.

Namun mengobati peradangan gusi dan infeksi dapat mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi.

11. Gigi Tanggal dan Penyakit Ginjal
Orang dewasa tanpa gigi cenderung memiliki penyakit ginjal kronis dibandingkan dengan yang masih memiliki gigi. Hubungan antara penyakit ginjal dengan penyakit gigi dan mulut masih belum sepenuhnya jelas. Namun merawat gigi dan gusi nampaknya dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis.

12. Penyakit Gusi dan Kelahiran Prematur
Ibu hamil dan memiliki penyakit gusi lebih berisiko memiliki bayi yang lahir prematur dan kecil bobotnya. Hubungan antara dua kondisi tersebut masih kurang dipahami sampai sekarang. Kehamilan dan perubahan hormon juga tampaknya memperburuk penyakit gusi.

13. Tips untuk menjaga Gigi dan Gusi tetap Sehat
Gusi sehat harus terlihat merah muda dan kuat, tidak merah dan bengkak. Untuk menjaga gusi sehat, jaga kebersihan mulut dengan baik.

Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, bersihkan sela-sela gigi dengan benang setidaknya sekali sehari, periksa ke dokter gigi secara teratur, dan hindari merokok atau mengunyah tembakau

 

Dikutip dari: Putro Agus Harnowo – detikHealth

Rokok dan Gigi

Berbagai posting dan artikel mungkin susah banyak yang mengulas tentang rokok dan bahaya yang ditimbulkan. namun disini sayang ingin mengulas efek rokok khusu terhadap kesehatan mulut dan gigi. semuga bermanfaat dan selalu mohon saran dan kesan agar postingan ini makin sempurna.

mengapa rokok sangat erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut? jelas secara gampang bisa dijawab, karena rokok dihisap melalui mulut ( saya rasa ga ada tempat lain untuk menghisap rokok ^^). Secara gampang bisa kita lihat bibir seorang perokok memang terlihat lebih gelap dibandingkan dengan bibir seorang yang bukan perokok, mengapa?

Secara umum kita mengetahui rokok yang ada di Indonesia ada 2 jenis, rokok dengan filter dan tanpa filter ( lebih dikenal dengan rokok kretek). Rokok tanpa filter cenderung lebih cepat merubah warna gigi dari pada rokok dengan filter.

Sekarang mari kita ikuti jejak asap rokok kenapa begitu banyak organ” tubuh yang dirugikan. Saat kita menghisap rokok asap yang keluar dari sebatang rokok menuju rongga mulut, beberapa detik asap rokok dengan jutaan zat” kimia berada dalam rongga mulut dan mempengaruhi jaringan dan organ yang ada dalam rongga mulut termasuk gigi itu sendiri. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zat asam) sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok.

Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.

Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering terjadi disebabkan oleh plak bakteri dan factor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari perbedaan penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada bukan perokok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukund gigi pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi.

Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti.
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.

Beberapa perawatan memang sangat menganjurkan pada pasien perokok untuk benrhenti merokok untuk sementara waktu, selama dalam proses perawatan. Seperti pasien yang dalam masa pemsangan implan.

Dapat disimpulkan kerugian yang timbul akibat kebiasaan merokok pada kesehatan gigi dan mulut:

1. Perubahan warna gigi, gusi dan bibir.
2. Karies pada gigi akan semakin cepat terbentuk.
3. Kemungkinan kanker pada jaringan mulut sangat besar.
4. Bau nafas jelas beraroma rokok.
5. Berubahnya jaringan” dalam rongga mulut yang menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mulut itu sendiri seperti pemicu terbantuknya karies.

Sumber: kesehatan gigi.blogspot.com