Kira-kira apa ya? Trik dokter gigi anak biar si anak mau diperiksa giginya? Ternyata banyak sekali Trik dan cara lucu Dokter gigi anak supaya pasien kecilnya mau buka mulut. Contohnya saja Ala dokter gigi anak di Amerika sana. Mereka pake masker yang lucu yang membuat si anak nyaman dan riang, di Bandung sendiri belum pernah rasanya ada dokter gigi yang punya masker seperti ini?

masker-lucu

(Walaupun dokternya kesal.. tapi karena tertutup masker terlihat seperti sedang tertawa 🙂

Tentunya dokter anak pasti diajarin cara-cara mengenal psikologi anak. Termasuk dengan dokter gigi anak. Kebayang kan si anak pasti inginnya lari ketakutan waktu melihat peralatan pemeriksaan gigi. Apalagi kalo mendengar dan melihat mesin bor gigi berdengung. hii.. jangankan anak kecil lah saya sendiri juga ngeri. hihi..

Semoga dengan cara- diatas anak-anak ga takut lagi ya untuk pergi ke dokter gigi. Sekalian anak-anak kitapun belajar tentang kesehatan gigi. Juga belajar khasiat dan manfaat merawat dan menjaga kebersihan giginya. Kebanyakan makan yang manis-manis seperti permen, gula-gula dan kue juga membuat gigi anak cepet keropos.

Cara menjaga kesehatan gigi anak usia 3-6 tahun adalah :

  1. Pada usia ini, anak pada umumnya sudah dapat memegang sikat gigi dan dapat menyikat gigi sendiri. Akan tetapi pengawasan Anda tetap dibutuhkan untuk memastikan mereka menyikat giginya dengan benar.
  2. Hal yang paling penting dilakukan adalah menyikat gigi di waktu yang tepat yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam haru sebelum tidur.
  3. Bantu anak Anda dengan memberikan sikat gigi khusus anak dengan bulu sikat lembut. Sikat gigi ini memiliki kepala sikat kecil yang sesuai dengan ukuran mulut anak.
  4. Sikatlah gigi anak Anda dengan pasta gigi berflouride. Lebih baik lagi jika menggunakan pasta gigi khusus untuk anak dengan kandungan fluoride yang sesuai untuk anak serta tersedia dalam pilihan rasa yang disukai anak.

 

Cara Menjaga kesehatan gigi anak usia 6-12 tahun adalah :

  1. Pada usia ini anak sdah dapat menyikat gigi mereka sendiri. Namun mereka tetap perlu bantuan Anda untuk membantu menerapkan kebiasaan menyikat gigi dengan baik dan benar.
  2. Terapkan kebiasaan menyikat gigi pagi dan malamkepada anak Anda, sebab kebersihan mulut dan gigi sangat penting pada periode ini.
  3. Gunakan sikat gigi khusus
  4. Gunakan pasta gigi dengan jumlah yang tepat.

 

4 CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DENGAN KEBIASAAN SEDERHANA

cara-menjaga-kesehatan-gigi-dengan-kebiasaan-sederhana.png

Apa sih, resolusi kamu di tahun 2016? Jangan lupa, masukkan gaya hidup sehat ke dalam daftar resolusi tahun ini, ya. Resolusi sehat itu bukan cuma memiliki badan ideal atau atletis saja, gigi dan mulut juga harus terjaga kesehatannya. Dengan gigi dan mulut yang sehat, kamu lebih siap untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Siapa bilang cara menjaga kesehatan gigi itu ribet? Kamu bisa kok, penuhi resolusi sehat yang satu ini dengan mudah, dimulai mengubah kebiasaan sehari-hari.

Kebiasaan menyikat gigi yang diajari dari kecil misalnya, ternyata belum efektif untuk melawan bakteri penyebab plak dan karang gigi. Faktanya, menyikat gigi hanya bisa membersihkan 25% kuman di gigi dan mulut. Supaya kesehatan gigi dan mulut semakin terjaga, kamu bisa mulai biasakan diri untuk melakukan hal-hal ini:

  • Perbanyak Konsumsi Kalsium

Susu, yoghurt, dan keju, termasuk sumber makanan yang tinggi kandungan kalsiumnya. Jadi, kamu sebaiknya lebih banyak mengonsumsi jenis makanan seperti ini, supaya bisa bantu merawat gigi tetap sehat.

  • Kurangi Konsumsi Makanan Manis

Kamu sering makan permen atau dessert? Di tahun ini, coba deh kurangi konsumsinya, karena makanan yang manis itu lebih berisiko menyebabkan plak dan karang gigi. Penyebabnya, makanan yang banyak mengandung gula lebih mudah menempel di sela-sela gigi dan gusi. Sisa makanan manis yang menempel ini, lama-lama bisa berubah jadi plak dan karang gigi oleh bakteri di dalam mulut. Makanya, setelah makan permen atau ngemil dessert, kamu sebaiknya langsung berkumur dengan air. Ini salah satu tips untuk bantu kurangi pembentukan plak di gigi.

 

  • Flossing

Cara menjaga kesehatan gigi lainnya adalah dengan melakukan flossing. Untuk membersihkan sela-sela gigi dengan cara flossing, kamu membutuhkan benang khusus yang biasanya disebut dental floss. Caranya, pegang dental floss dengan kedua tangan, lalu posisikan di salah satu sela-sela gigi. Gerakkan benang ke bawah dan ke atas dengan perlahan. Lakukan flossing untuk seluruh sela-sela gigi, karena sisa makanan yang sulit dijangkau dengan sikat gigi bisa dibersihkan dengan cara ini.

 

  • Berkumur

Ada satu cara sederhana yang bisa bantu kamu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan efektif, yaitu berkumur pakai mouthwash. Setiap selesai menyikat gigi, biasakan untuk berkumur menggunakan mouthwash seperti LISTERINE® Natural Green Tea, selama 30 detik. Di dalamnya mengandung double flouride dan ekstrak green tea, yang dapat bantu melawan bakteri penyebab plak gigi dan membentuk lapisan pelindung pada gigi.

Jangan lupa, selain menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikatnya dan berkumur dengan mouthwash, kamu juga sebaiknya rutin konsultasi ke dokter gigi. Kalau kamu rajin merawatnya, kamu nggak perlu takut lagi untuk memeriksakan diri ke dokter.

Nah, menjaga kesehatan gigi itu ternyata juga bisa dimulai dengan melakukan kebiasan kecil ini, kan? Yuk, wujudkan resolusi sehatmu dengan cara menjaga kesehatan gigi ! Kalau merawat kesehatan gigi saja masih malas, gimana mau lebih pede untuk meningkatkan jenjang karir dan memiliki pasangan?

Sumber : https://www.listerine.co.id/artikel/4-cara-menjaga-kesehatan-gigi-dengan-kebiasaan-sederhana

Karies Gigi Masih Jadi Masalah Utama Kesehatan Gigi dan Mulut

Karies Gigi Masih Jadi Masalah Utama Kesehatan Gigi dan Mulut

[Unpad.ac.id, 22/10/2014] Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) kembali digelar di Bandung untuk yang kelima kalinya. Kegiatan ini digelar di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad, mulai hari ini Rabu (22/10) hingga Jumat (24/10) mendatang. Pada kegiatan ini, masyarakat dapat melakukan konsultasi dan pemeriksaan gigi secara gratis.

Pelajar SD mengikuti kegiatan kampanye pentingnya kesehatan gigi pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional di RSGM FKG Unpad Bandung, Rabu (22/10). (Foto oleh: Artanti)*
Pelajar SD mengikuti kegiatan kampanye pentingnya kesehatan gigi pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional di RSGM FKG Unpad Bandung, Rabu (22/10). (Foto oleh: Artanti)*
Ditemui di sela acara, Ketua Pelaksana acara tersebut, Tenny Setiani, drg., M.Kes.,Sp.PM. mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk mendekatkan akses layanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat serta untuk memberikan informasi tentang pentingnya perawatan kesehatan gigi dan mulut. BKGN 2014 memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, berupa promotif, preventif, dan kuratif.

“Harapannya, kita inginnya sih menurunkan angka kejadian karies, karena memang sulit sekali diturunkan angka prevalensi karies ini. Artinya, memang harus lebih gencar lagi acara-acara dental health education,” tutur drg. Tenny.

Berdasarkan Riskesdas 2013, salah satu permasalahan utama kesehatan gigi dan mulut yang ada di masyarakat adalah gigi berlubang (karies gigi). Dengan demikian, selain memberikan pelayanan berupa pemeriksaan dan perawatan gigi, BKGN 2014 juga memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut.

Layanan yang diberikan antara lain penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, latihan sikat gigi, serta konsultasi mengenai kesehatan gigi dan mulut. Adapun tindakan pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan meliputi penambalan sederhana, pencabutan tanpa komplikasi pada gigi sulung, pembersihan karang gigi, dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride atau fissure sealant.

…….

“Dengan satu kesatuan visi dan misi bahwa kita mempunyai tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kualitas gigi masyarakat terutama di kota Bandung,” tutur drg. Ratu Mirah.*

Sumber : http://www.unpad.ac.id/2014/10/karies-gigi-masih-jadi-masalah-utama-kesehatan-gigi-dan-mulut/

“General Check Up dan Scalling” 2015

“Like” facebook / “Follow” Blog Dental55.com untuk mendapatkan Perawatan dan Pembersihan Karang Gigi (rahang atas dan bawah) dengan Harga Spesial hanya Rp. 180.000,- )*

senyum sampai akhir

senyum sampai akhir

Banyak pasien yang merasa gigi mereka bersih ataupun tidak bermasalah karena mereka rajin menggosok gigi dan tidak mempunyai maalah dengan gigi, tetapi mereka tidak sadar bahwa penumpukan plak dan karang gigi bisa terjadi di area-area yang tersembunyi dan tidak terlihat kalau tidak diperhatikan secara detail.

Pembersihan karang gigi

Pembersihan karang gigi

Jika Plak sudah menumpuk dapat menyebabkan peradangan pada gusi, akibatnya gusi bengkak, warnanya merah terang, dan mudah berdarah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bau mulut karena plak akan diolah oleh bakteri dan menghasilkan senyawa sulfur yang menjadi sumber bau tak sedap.

karang gigi

karang gigi

Pemeriksaan dan Pembersihan karang gigi adalah sesuatu keharusan dan sangat dianjurkan kepada semua orang agar dilakukan 2 kali dalam 1 tahun atau setiap 6 bulan sekali.

—————-

)* Cara mendapatkan harga spesial ini:
1. Klik “Like” facebook atau “follow” blog Dental55.com

2. Pendaftaran wajib dilakukan 1 hari sebelumnya
3. Pasien wajib menunjukan bukti “like” atau “follow”
4. Untuk informasi Selanjutnya hubungi no telp 085211843655

Tips Menghilangkan Bau Mulut yg Tidak Sedap

Siapapun tidak mau mempunyai bau napas yang buruk karena dapat membuat Anda malu saat berbicara dengan orang lain, dan tidak percaya diri.
Masalah ini biasa disebut halitosis. Sekitar 25-30 persen populasi dunia menderita masalah ini, termasuk juga populasi di kota Bandung. Apakah Anda juga mengalaminya? Tenang, berikut adalah beberapa cara sederhana untuk menyegarkan bau napas yang tak sedap.

bau

bau


1. Jika Anda memakai gigi palsu, biasakan untuk mencopotnya pada malam hari dan kemudian membersihkannya untuk menyingkirkan penumpukan bakteri dari makanan dan minuman yang tertinggal di gigi palsu.

2. Minumlah banyak air. Cara ini sangat membantu dalam menyegarkan napas Anda.

3. Sehabis makan, tunggu setidaknya 30 menit untuk menyikat gigi dan kemudian membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. Lakukan ini setidaknya dua kali sehari.

4. Ganti sikat gigi setiap dua sampai tiga bulan, karena kemungkinan bulu sikat sudah rusak dan kotor.

5. Rajin pergi ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi minimal 2x setahun.

6. Luangkan waktu untuk membersihkan lidah Anda setiap pagi dengan menggunakan pembersih lidah atau sendok untuk mengurangi bakteri, jamur, dan sel-sel mati yang dapat menyebabkan bau mulut. Pegang ujung lidah dengan kasa untuk menariknya ke depan, lalu bersihkan bagian belakang lidah secara perlahan.

7. Mengunyah cengkeh bisa membantu mengatasi bau mulut. Cengkeh memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu melawan bakteri penyebab halitosis.

8. Mengunyah kulit lemon atau jeruk untuk meredakan bau mulut. Cuci kulit jeruk, baru kemudian kunyah itu sejenak. Asam sitrat dalam kulit jeruk akan merangsang kelenjar ludah untuk melawan bau mulut.

9. Cobalah untuk berkumur dengan obat kumur bilas yang bebas alkohol selama 30 detik. Itu bisa membantu mengurangi bau mulut yang tak sedap.

Pada dasarnya, menjaga mulut dan gigi se higiene mungkin sehingga bakteri bau tidak bersarang di dalamnya, Periksakan secara teratur ke dokter gigi anda, Selamat mencoba…

Dental 55 – Bandung

Pentingnya Check Up Kondisi Gigi Sebelum Masuk Bulan Puasa

Jakarta, CNN Indonesia — Menjaga kesehatan tubuh memang sangat perlu. Untuk memastikan kesehatannya terjaga, check up atau kontrol kesehatan ke rumah sakit memang dibutuhkan. Apalagi menjelang bulan puasa seperti sekarang ini.
periksa gigi bandung
Menjelang bulan puasa, check up dibutuhkan untuk memastikan agar kondisi tubuh tak drop saat terjadi perubahan metabolisme saat berpuasa. Namun cukupkah hanya check up kesehatan saja?

“Yang sering sekali dilupakan, orang itu tidak check up kondisi gigi dan mulutnya,” kata Melanie S. Djamil, profesor sekaligus dokter gigi kepada CNN Indonesia.

“Orang hanya konsentrasi ke check up kondisi tubuhnya saja.”

Dikatakan Melanie, check up gigi sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, baik kesehatan secara umum ataupun kesehatan gigi dan mulut.

“Ketika kondisi gigi dan mulut menjelang bulan puasa, Anda akan terbebas dari bau mulut dan masalah gigi lainnya. Seperti diketahui, masalah utama saat puasa itu kan bau mulut,” ucapnya.

Bukan hanya sekadar menjaga kesegaran mulut, check up ke dokter gigi juga akan membantu Anda menjaga kesehatan tubuh keseluruhan.

Kondisi lingkungan mulut dan gigi yang tak sehat bisa menimbulkan berbagai penyakit. “Bakteri di gigi bisa menyerang organ vital di tubuh dan ini menyebabkan berbagai penyakit.”

Beberapa penyakit yang mungkin timbul akibat masalah gigi dan gusi ini adlah jantung, diabetes, liver, sampai sulit punya keturunan.

“Semua hal itu berawal dari rongga mulut ke lambung, kalau gigi dan mulut tak sehat maka tubuh pun tak akan sehat,” ujarnya.

“Tapi sebenarnya, puasa tak puasa, gigi juga harus dikontrol.”

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150616004036-255-60197/pentingnya-check-up-kondisi-gigi-sebelum-masuk-bulan-puasa/

Catatan kecil: Selama berpuasa, kondisi mulut cenderung asam dan akan mudah membentuk dan mempertebal karang gigi, pertumbuhan kuman2 di dalam gigi inilah yang dapat menimbulkan bau tidak sedap dalam berpuasa.
Itulah sebabnya salah satu alasan kami menghimbau agar dilakukan pengechekan dan pembersihan karang gigi sebelum/ dalam menjalankan ibadah puasa. (dental55)

Mitos Seputar Gigi dan Mulut (1)

Ada banyak pemahaman yang keliru tentang pera­watan gigi, gusi, dan rongga mulut, yang berkembang di masyarakat dan hal ini diturunkan dan disampaikan dari orang tua kita dahulu sampai anak-anak saat ini.
takut berobat gigi
Berikut ini kami kumpulkan beberapa mitos yang cukup populer, lalu kami sajikan faktanya.

Mitos: Untuk menyembuhkan sakit gigi, kita hanya perlu menenggak obat-obatan penghilang rasa sakit atau kumur dengan larutan penyegar?
Fakta: Sakit gigi jauh lebih komplek dari yang kita bayangkan, Rasa sakit untuk sementara waktu mungkin akan hilang, tapi bukan berarti bahwa gigi sudah sembuh. Bakteri pebabkan infeksi gigi tetap ada sehingga rasa sakit bisa muncul kembali.
Untuk menyembuhkannya bisa dilakukan bermacam-macam perawatan, misal Bila gigi berlubang, perlu dibersihkan dan ditambal, tapi jika kerusakan lapisan telah sampai pada lapisan syaraf, yang perlu dilakukan adalah perawatan pada saluran akar lebih dahulu. Jadi periksa dulu ke dokter gigi yah…

Mitos :Menggunakan permen karet tanpa gula dengan xylitol setelah makan dapat menggantikan menyikat dan memiliki efek yang sama.
Fakta: Tidak benar, hal ini hanya dilakukan dalam kondisi tertentu atau kepepet kata orang, tapi anda tetap diwaibkan untuk menggosok gigi. Hal ini sama seperti kita hanya berkumur dengan menggunakan pasta gigi.
Sikat gigi bertujuan untuk membersihkan kotoran di sela-sela gigi yang tersangkut saat kita makan.
Noted: jika anda tidak dapat sikat gigi setiap habis makan, anda dapat menggunakan permen karet tanpa gula untuk membersihkan gigi. Karena dengan mengunyah permen karet dapat memicu produksi air liur didalam mulut dan memberikan efek self cleanser pada gigi.

Mitos: Sariawan timbul akibat kurangnya asupan vitamin C.
Fakta: Tidak hanya lantaran kekurangan asupan vitamin C, sariawan juga bisa disebabkan berbagai faktor lain khususnya panas dalam, atau faktor lain seperti: alergi, stres, penurunan sistem kekebalan tubuh, trauma (tergigit berulang-ulang), ataupun ketidakseimbangan hormon -seperti saat wanita menstruasi. Konsumsi vitamin C dapat mempercepat penyembuhan sariawan, karena sifat vitamin ini membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
Sariawan yang tidak kunjung membaik dalam waktu 1minggu perlu dikonsultasikan dengan dokter gigi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyakit bahaya lainnya seperti kanker mulut.
Anda bisa minum penyegar seperti kaki tiga atau kalau sudah parah untuk pengobatan dengan mkumur dan minum enkasari, pengobatan dengan albotil atau sejenisnya.

Mitos: Untuk mengatasi bau mulut cukup dengan berkumur dengan larut­an penyegar (obat kumur).
Fakta: Tidak benar, bau mulut disebabkan karena perkembang bakteri di dalam gigi atau mulut. Pernahkan anda mencium bau kotoran yang menyangkut di antara gigi anda selama beberapa jam saja? Baunya pasti menyengat 🙂 Apalagi jika kotoran tersebut tinggal selama beberapa hari dan berminggu2 karena berada di daerah gigi anda yg berlubang, selain menimbulkan bau yang tidak sedap bisa dipastikan anda akan mengalami nyeri gusi.

Penggunaan obat kumur hanya bertahan dalam jangka waktu pendek. Bahkan kandungan alkohol pada larutan ini dapat membuat mulut menjadi kering, sehingga bau mulut akan bertambah hebat. Untuk mengatasi aroma tidak sedap pada mulut adalah membersihkan area gigi, gusi, lidah dan rongga mulut. Setelah tuntas, baru lanjutkan dengan obat kumur untuk hasil yang maksimal.

Mitos: Bila gigi patah sebagian dan menyisakan akarnya, diamkan saja.
Fakta: Mungkin Anda sudah tidak punya keluhan lagi, tetapi permasalahan yang Anda alami sebenarnya belum tuntas ter­atasi. Akar yang tertinggal tetap harus dicabut, karena bila didiamkan bisa menjadi sumber infeksi di kemudian hari.

Mitos: Pencabutan gigi tidak boleh saat tekanan darah sedang tinggi
Fakta: Benar, Jika gigi dicabut pada saat tekanan darah sedang tinggi, pendarahan tidak bisa berhenti dan akan membahayakan kese­hatan secara keseluruhan. Pada kondisi pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), pencabutan hanya boleh dilakukan setelah dikonsultasikan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Biasanya lebih dahulu pasien akan diberi obat untuk mengendalikan tekanan darahnya.

Mitos: Jika gigi Anda sakit, sebaiknya dicabut saja supaya rasa sakit tidak balik lagi.
Fakta: Tidak benar sepenuhnya, tergantung dari penyebab sakit gigi tersebut. Bisa jadi hanya karena dikarenakan ggi berlubang yang cukup dilakukan penambalan atau bahkan hanya perlu dilakukan pembersihan karang gigi.
hilang/tanggalnya satu gigi saja akan memengaruhi keampuhan daya kunyah. Karena itu keberadaan gigi dalam mulut harus dipertahankan semaksimal mungkin. Pencabutan gigi merupakan pilihan terakhir. Bila gigi Anda sakit, maka perlu dicari sumber masalahnya dan segera lakukan perawatan intensif.

Mitos: Jika gigi sedang sakit tidak boleh dicabut karena bisa menyebabkan rabun bahkan buta.
Fakta: Tidak ada hubungannya, Sakit yang disebabkan oleh adanya lubang pada gigi, bila sampai infeksi, rasa sakitnya memang bisa menjalar sampai area pipi hingga mata. Terutama pada gigi bagian atas.
Masalahnya jika kondisi gigi sedang sakit dilakukan pencabutan efeknya dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa karena gigi dalam kondisi radang ataupun sangat sensitif. Namun pencabutan pada gigi bagian atas memang perlu dilakukan lebih hati-hati karena akar gigi sangat dekat dengan syaraf mata dan bisa mempengaruhi syaraf2 lain yang ada disekitarnya, biasanya kalau tidak yakin dokter akan meminta pasien untuk melakukan rontgen terlebih dahulu, demikian yang disampaikan drg. Yenni MES.
takut berobat gigi bandung
Mitos : Pencabutan gigi tidak boleh dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi.
Fakta : Benar, Perubahan hormonal yang dialami wanita turut mempengaruhi keadaan di rongga mulutnya. Saat menstruasi, terjadi perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan gusi lebih rentan terhadap peradangan.
Meski demikian, pencabutan tetap dapat dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi. Untuk menghindari resiko, pencabutan sebaiknya ditunda hingga minggu terakhir siklus menstruasi (hari ke 22-28) di mana kadar estrogen sedang rendah dan dilakukan pengechekan tekanan darah sebagai pendukung.

Mitos : Ibu Hamil Tidak Boleh Merawat Gigi
Fakta :Tidak benar. Ibu hamil masih bisa merawat gigi dengan rutin membersihkan gigi dari sisa makanan dan plak di gigi, tetapi hindari untuk melakukan tindakan operasi karena dikhawatirkan menimbulkan resiko terhadap kesehatan ibu dan anak.

Jadi… kalau tidak yakin mitos atau bukan, tanyakan saja kepada dokter gigi anda, terima kasih

Tidak Bisa Sembarangan, Hal Ini Perlu Diperhatikan Saat Merawat Gigi Anak

Menjaga kesehatan gigi pada anak pada dasarnya baik dilakukan sejak gigi mulai tumbuh. Orang tua dalam hal ini bertanggung jawab untuk menanamkan kebiasaan menggosok gigi yang baik dengan memberikan contoh pada anak. Saat mengajarkan kebiasaan menggosok gigi pada anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti disarankan oleh dokter gigi.

Spesialis gigi dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), drg Rina Permatasari, SpKG, mengatakan untuk mengajarkan anak menjaga kesehatan giginya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Orang tua harus mencontohkan menggosok gigi yang benar, pemilihan sikat yang tepat, dan pasta gigi yang sesuai.

“Mengajarkannya itu pakai cermin, jadi si orang tua dan anak menghadap ke cermin jadi anak bisa melihat tuh caranya menyikat yang benar. Sebaiknya sih memang kan sekarang rumah sudah ada westafelnya jadi anak bisa lihat,” kata drg Rina saat ditemui pada peluncuran klinik spesialis gigi baru RSPI, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2014).

Cara menyikat yang benar dikatakan oleh drg Rina adalah dengan menyikat seluruh permukaan gigi. Gerakan sikat pada bagian gigi depan dilakukan dengan gerakan menyapu ke atas dan ke bawah dan bagian luar gigi kiri dan kanan dengan gerakan memutar. Tidak lupa gigi bagian dalam juga dibersihkan dengan ujung sikat dan permukaan kunyah gigi dengan gerakan vertikal.

Untuk masalah sikat gigi yang digunakan oleh anak, drg Rina menyarankan untuk menggunakan bulu sikat yang halus dan kepala sikat yang kecil. Struktur gigi dan rahang anak masih belum tumbuh sempurna sehingga harus lebih diperlakukan secara halus.

“Harus disesuaikan dengan mulut anaknya, cari sikat gigi khusus anak yang bisa menjangkau sampai belakang mulut. Jangan sampai anak jadi enek karena menggunakan sikat yang terlalu besar,” tambah drg Rina.

Terakhir adalah terkait penggunaan pasta gigi. Biasanya karena alasan menghemat, anak diberikan pasta gigi yang sama dengan anggota keluarga lain yaitu pasta gigi dewasa. Padahal drg Rina mengatakan kandungan flouride pada pasta gigi dewasa tidak cocok jika digunakan anak.

“Kalau tertelan dan dalam dosis yang tinggi bisa menimbulkan efek keracunan. Ke giginya juga nanti emailnya malah jadi tidak bagus, kaya berkarat korosif ya. Meski bikin bagus tapi kalau terlalu banyak merusak,” papar drg Rina.

Jika memang anak terpaksa menggunakan pasta gigi dewasa, drg Rina menyarankan agar tidak perlu terlalu banyak cukup dengan ukuran seperti biji jagung.

Sumber: detik.com

Penyakit-penyakit Akibat Gusi dan Mulut yang Tak Terawat

 

img
(Foto: thinkstock)

Kesehatan gigi dan mulut sepintas terlihat sepele namun kita harus menyadari juga begitu pentingnya kesehatan gigi dan mulut ini mengapa?
Sebab kondisi kesehatan seseorang juga dapat dilihat dari gusi dan mulutnya. Gusi merah, bengkak, dan berdarah dapat menjadi pertanda penyakit jantung dan diabetes.

Bakteri dari mulut juga dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan di bagian lain dalam tubuh. Jika tidak diobati, penyakit gusi dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit yang terkait dengan peradangan.

Berikut hal-hal yang perlu diwaspadai mengenai kesehatan gusi dan mulut seperti dikutip dari WebMD, Senin (14/11/2011):

1. Bakteri dari Mulut Dapat Menyerang Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit gusi lebih mungkin menderita penyakit jantung daripada orang sehat. Para peneliti tidak yakin mengapa hubungan ini ada.

Satu teori yang masuk akal adalah bakteri dari mulut masuk dalam aliran darah dan menempel pada plak lemak dalam arteri sehingga menyebabkan peradangan dan menyebabkan serangan jantung.

2. Gusi Penyakit dan Diabetes
Diabetes dapat mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi. Gula darah tinggi meningkatkan risiko penyakit gusi. Terlebih lagi, penyakit gusi dapat membuat orang sulit menjaga kadar gula darahnya.

Lindungi gusi dengan menjaga kadar gula darah tetap normal. Sikatlah gigi setiap makan dan bersihkan sela-sela gigi dengan benang setiap hari.

3. Mulut dan Lidah Kering Penyebab Kerusakan Gigi
Empat juta orang Amerika yang mengalami sindrom Sjögren lebih rentan memiliki masalah kesehatan mulut. Pada sindrom Sjögren, sistem kekebalan tubuh keliru menyerang saluran air mata dan kelenjar air liur sehingga menyebabkan mata dan mulut sangat kering (xerostomia).

Air liur membantu melindungi gigi dan gusi dari bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi. Mulut yang kering lebih rentan terhadap kerusakan gigi dan penyakit gusi.

4. Obat Dapat Menyebabkan Mulut Kering
Antihistamin, dekongestan, obat penghilang rasa sakit, dan antidepresan adalah salah satu obat yang dapat menyebabkan mulut kering. Bicarakan dengan dokter atau dokter gigi untuk mengetahui apakah obat yang akan diminum mempengaruhi kesehatan mulut dan apa yang dapat diperbuat untuk mengatasinya.

5. Stres dan Gigi Gemeretak
Stres, cemas atau depresi nampaknya berisiko tinggi mengganggu kesehatan mulut. Stres menghasilkan tingkat hormon kortisol tinggi yang membuat kekacauan pada gusi dan tubuh. Stres juga menyebabkan orang tidak merawat kesehatan mulutnya.

Lebih dari 50% orang ketika stres jadi tidak rajin menyikat gigi atau membersihkan sela-sela gigi dengan benang. Hal lain yang berkaitan dengan stres adalah kebiasaan merokok, minum alkohol, dan menggertakkan gigi (bruxism).

6. Osteoporosis Menyebabkan Gigi Tanggal
Osteoporosis atau penyakit rapuh tulang mempengaruhi semua tulang dalam tubuh, termasuk tulang rahang, dan dapat menyebabkan tanggalnya gigi. Bakteri periodontitis penyebab penyakit gusi yang parah juga dapat merusak tulang rahang.

Salah satu jenis obat osteoporosis (bifosfonat) dapat meningkatkan risiko terkena penyakit langka yang disebut osteonekrosis, yaitu matinya tulang rahang.

7. Gusi Pucat Pertanda Anemia
Mulut dapat menjadi pucat jika terserang anemia dan lidah bisa menjadi bengkak dan halus (glossitis). Bila mengalami anemia, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau sel darah merah tidak cukup mengandung hemoglobin. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

8. Gangguan Makan Dapat Mengikis Enamel Gigi
Dokter gigi bisa melihat tanda-tanda gangguan makan seperti bulimia. Asam lambung akibat muntah yang berulang sangat dapat mengikis enamel gigi. Obat pencahar juga dapat memicu pembengkakan di mulut, tenggorokan, dan kelenjar ludah serta bau mulut.

Anoreksia, bulimia, dan gangguan makan lainnya juga dapat menyebabkan kekurangan gizi serius yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi.

9. Sariawan bisa jadi pertanda HIV
Penderita HIV / AIDS umumnya mengalami mengalami sariawan, kutil mulut, lepuh demam, sariawan dan leukoplakia, yaitu bercak putih atau abu-abu pada lidah atau bagian dalam pipi.

Penyakit ini melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam mencegah infeksi. Penderita HIV / AIDS juga dapat mengalami mulut kering yang meningkatkan risiko kerusakan gigi dan dapat membuat mengunyah, makan, menelan, atau berbicara menjadi sulit.

10. Mengobati Penyakit Gusi Dapat Membantu Nyeri Sendi
Penderita rheumatoid arthritis (RA) atau nyeri sendi delapan kali lipat lebih mungkin memiliki penyakit gusi daripada orang normal. Lebih parah lagi, penderita nyeri sendi dapat mengalami kesulitan menyikat gigi dan memebersihkan sela-sela gigi dengan benang karena sendi jarinya rusak.

Namun mengobati peradangan gusi dan infeksi dapat mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi.

11. Gigi Tanggal dan Penyakit Ginjal
Orang dewasa tanpa gigi cenderung memiliki penyakit ginjal kronis dibandingkan dengan yang masih memiliki gigi. Hubungan antara penyakit ginjal dengan penyakit gigi dan mulut masih belum sepenuhnya jelas. Namun merawat gigi dan gusi nampaknya dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis.

12. Penyakit Gusi dan Kelahiran Prematur
Ibu hamil dan memiliki penyakit gusi lebih berisiko memiliki bayi yang lahir prematur dan kecil bobotnya. Hubungan antara dua kondisi tersebut masih kurang dipahami sampai sekarang. Kehamilan dan perubahan hormon juga tampaknya memperburuk penyakit gusi.

13. Tips untuk menjaga Gigi dan Gusi tetap Sehat
Gusi sehat harus terlihat merah muda dan kuat, tidak merah dan bengkak. Untuk menjaga gusi sehat, jaga kebersihan mulut dengan baik.

Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, bersihkan sela-sela gigi dengan benang setidaknya sekali sehari, periksa ke dokter gigi secara teratur, dan hindari merokok atau mengunyah tembakau

 

Dikutip dari: Putro Agus Harnowo – detikHealth