Dental Aerosol Vacuum


Aerosol dan droplet dihasilkan dari perawatan gigi. Dengan munculnya penyakit droplet-spread syndrome, COVID19, sindrom pernapasan akut, atau SARS, tinjauan prosedur pengendalian infeksi untuk aerosol sangat diperlukan.

dental aerosol vacuum

Sebagai perlindungan ekstra bagi pasien selama proses tindakan, kami menggunakan alat DENTAL AEROSOL VACUUM yang merupakan salah satu protokol yang direkomendasikan dalam rangka antisipasi penularan/penyebaran virus Covid-19.dikarenakan aerosol yg timbul dari pengeboran gigi langsung disedot dengan alat ini dan disaring dengan filter udara yang memiliki kemampuan menyaring virus dan dilengkapi juga dengan sinar UV untuk mematikan virus/bakteri.

dental55 aerosol vacuum

Senyum Sehat, bebas COVID19..

Perawatan Standar Gigi

Gigi adalah organ tubuh yang penting bagi manusia, berfungsi untuk memotong dan menghancurkan makanan sehingga dapat dicerna dan ditelan dengan baik.

Gigi yang sehat sangat diperlukan, gigi dapat saja berlubang dan mengganggu kenyamanan kita, terutama pada saat makan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan perawatan gigi rutin untuk menghindari gigi berlubang.

Perawatan Dasar Gigi

Berikut beberapa jenis perawatan standard yang biasanya dilakukan dalam merawat gigi agar tetap sehat:

Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setidaknya 6 bulan sekali. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kondisi gigi dan mulut Anda, untuk mengetahui adanya masalah gigi, gusi, pembusukan, lubang, ataupun yang lainnya.

Bila Ada masalah serius maka dokter akan langsung memberikan beberapa pilihan pengobatan, merinci biaya dan menentukan kemungkinan waktu tindakan pengobatan dilakukan.

Pembersihan Gigi dan Scaling

Pembersihan gigi / scalling berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang melengket pada gigi, seperti partikel makanan, kalkulus keras, plak, dan yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena pembersihan gigi menggunakan sikat gigi yang kurang bersih, atau memakan zat2 yang keras atau merokok dan bisa menimbulkan plak pada gigi.

Dokter gigi akan mengolesi gigi dengan pasta abrasive dan menggosok gigi dengan sikat berputar serta memberikan petunjuk dan saran cara menjaga kebersihan gigi.

Penambalan Gigi

Kerusakan atau gigi berlubang yang biasanya terjadi pada gigi geraham dapat diatasi dengan ditambal. Dokter gigi akan memakai bor khusus gigi dan berbagai peralatan lain untuk membuang bagian gigi yang sudah busuk, setelah itu rongga dibersihkan, dikeringkan, lalu di tambal dengan zat khusus untuk menutupi lubang.

Restorasi Gigi

Gigi yang tidak terawat dengan baik dapat merusak susunan gigi atau kerusakan yg diakibatkan kecelakaan, bisa kerena terjatuh, atau bawaan dari lahir. Tindakan perawatan ini dapat memperbaiki bentuk dan susunan gigi.

PembuatanGigi Palsu

Kehilangan gigi, baik karena faktor usia ataupun cidera dapat menurunkan rasa percaya diri, karena itu pemasangan gigi palsu sangat disarankan, Hal ini juga berpengaruh cukup besar agar dapat mempertahankan susunan gigi yang baik. Seperti dalam beberapa artikel sebelumnya, gigi selalu bergerak pada saat mengunyah, karena itu kekosongan gigi dapat merubah bentuk gigi.

Perawatan Braket/ Ortodontik

Perawatan ini (fix atau lepasan) berfungsi untuk memperbaiki posisi gigi dan kelainan pada rahang. Bagi yang memiliki gigi yang menonjol (tongos) dapat melakukan perawatan ortodontik termasuk pemasangan kawat gigi agar susunan gigi kembali normal, sesuai dengan estetik wajah.

orthodontist

Daftar Klinik dan Dokter Gigi di Bandung

Daftar beberapa Klinik dan Dokter Gigi di Bandung:

Dental55 GAA
Apartemen Grand Asia Afrika, ruko D02, Jalan Karapitan No.1 Bandung
http://www.dental55.com
Telp/WA: 085211843655

BDC (Bandung Dental Center)
Jl. Karapitan No. 88 Kav. R.6 Kel. Cikawao, Kec. Lengkong Bandung

MY DENTAL CLINIC
Seruni Business Center, Jl. Merdeka No.49, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40117

Molars Dental Aesthetics PaskalRuko Paskal Hyper Square No. A-46 Bandung
T: (022) 8606 0629
BB: 0812 1483 1730

TAMI DENTAL CARE Buahbatu (Pusat)
Jalan Bojongsoang Raya Nomor 222, Bojongsoang – Bandung | Telp: (022)87301396

RSKGM Bandung
Jalan LLRE. Martadinata No. 45, Jawa Barat 40115
Telp : (022) 4234058
Email : rskgm@bandung.go.id
Website : http://www.rskgm.bandung.go.id

RSKGM Unpad Bandung
Jalan Sekeloa Selatan No. 1 Bandung 40132
Telp. (022) 2533044
Faks. (022) 2533043

email : rsgm@fkg.unpad.ac.id
website : rsgm.unpad.ac.id

RSKGM Maranatha Bandung
Jl. Prof. drg. Soeria Soemantri, MPH.
No. 65 Bandung 40164,
Jawa Barat, Indonesia
Tel: 022-2005934/35
Fax: 022-2019571
Email: info@rsgm.maranatha.edu

Dental Zone
Graha Manggala Siliwangi
Jl. Aceh No. 66
Telp. (022) 4202160
Sumur Bandung
Kota Bandung, Jawa Barat 40113

BERCAK PUTIH PADA GIGI

Bercak putih pada gigi sering menimbulkan gangguan penampilan dan menurunkan rasa percaya diri atau tidak PeDe. Oleh karena itu untuk mengembalikan rasa percaya diri seseorang, bercak putih pada gigi memerlukan terapi meskipun bercak putih bukan merupakan kasus yg membahayakan.

Beberapa kasus bercak putih yg muncul dapar diakibatkan fluorosis gigi, hipoplasia enamel gigi, kerusakan gigi yg buruk dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan asam atau manis.

Fluorosis gigi atau white spot atau lesi karies gigi disebabkan oleh proses demineralisasi gigi, yaitu kandungan mineral yang tidak seimbang pada gigi.

Ada beberapa terapi yg dapat kita lakukan dalam menangani bercak putih pada gigi, diantaranya:

1. Fluoride topikal
Mengoles flouride pada gigi, dapat mendorong perkembangan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi.
2. Resin komposit
Seperti menambal gigi, daerah bercak putih yg berlubang diisi dengan resin komposit.
3. Veneer Gigi
Memasangan lapisan tipis pada permukaan gigi untuk menutupi permukaan gigi yg bercak putih.

Yuukss… diperiksa giginya, cari solusi terbaiknya… agar senyum bisa bebas dan semakin sehat.

Sayangi gigi kita ya…

Merapikan Gigi Tanpa Kawat Gigi / Behel

Sejak tahun 1989 Myofunctional Research Co (MRC) telah mengembangkan alat lebih efektif dalam masalah orthodonti. Alat ini dirancang tidak hanya untuk merapikan gigi, tapi juga merawat susunan gigi yang tidak rapi dengan mengkoreksi kebiasaan buruk seperti bernafas melalui mulut, mendorong lidah dan pola penekanan yang tidak benar.

Sejak tahun 1989 Myofunctional Research Co (MRC) telah mengembangkan alat lebih efektif dalam masalah orthodonti. Alat ini dirancang tidak hanya untuk merapikan gigi, tapi juga merawat susunan gigi yang tidak rapi dengan mengkoreksi kebiasaan buruk seperti bernafas melalui mulut, mendorong lidah dan pola penekanan yang tidak benar.
“Tidak seperti orthodonti tradisional yang memerlukan pencabutan dan pemakaian retainer setelah perawatan. Tujuan utama dari MRC untuk pencapaian susunan gigi secara alami dan selesai perawatan tidak perlu memakai retainer dan tidak ada pencabutan gigi. Selain merawat gigi yang tidak rapi juga meningkatkan kesehatan umum dari anak-anak untuk pencapaian potensi genetic maksimum,”tegasnya.


Pada anak usia 6 hingga 10 tahun, lanjut drg Doris, gigi permanen tetap pertama kali tumbuh. Pada saat tumbuh itu, gigi bisa menjadi tidak teratur dan pertumbuhan rahang tidak sejajar. Kebiasaan mengisap ibu jari merupakan penyebab susunan gigi yang tidak rapi dan pertumbuhan wajah.
“Penelitian telah menunjukan bahwa pemakaian kawat gigi dan pencabutan tidak menyelesaikan masalah dan lebih baik melakukan perawatan secara dini. Kebiasaan buruk ini sangat mudah diterapi pada saat masa pertumbuhan. Mengkoreksi pertumbuhan alami dan susunan gigi yang baik,”tandasnya.
Masih kata Drg Doris, waktu perawatan dapat berbeda pada setiap anak tergantung pada adaptasi biologi sebagian pasien. Untuk keberhasilan perawatan dengan Myobrace alat ini harus dipakai 1 hingga 2 jam sehari dan pada saat mau tidur wajib untuk tetap dipakai.
“Pergerakan dari lidah, pipi, bibir menentukan posisi pertumbuhan gigi. Pertumbuhan wajah yang benar tergantung pada pergerakan yang benar dan pola bernafas,”tegasnya.
Karenanya, MRC telah mempelopori pengunaan alat untuk mengkoreksi kebiasaan buruk anak-anak pada masa pertumbuhan dan telah terbukti sukses mengkoreksi masalah orthodonti tanpa pemakaian kawat gigi. Perawatan ini juga dapat mengkoreksi perkembangan wajah yang lebih baik pada masa pertumbuhan anak-anak.


“Tujuan dari perawatan ini untuk mengkoreksi posisi bibir dan fungsi lidah, bernafas lewat hidung dan melatih otot-otot pada fungsi yang benar. Myobrace adalah melatih lidah pada posisi yang benar pada rahang atas, melatih otot-otot dan memberikan tekanan untuk merapikan susunan gigi. Sehingga setelah usai perawatan gigi selalu tertutup rapat, kecuali pada saat bicara dan makan. Bernafas dengan hidung untuk membantu pertumbuhan rahang atas dan bawah dan mencapai gigitan yang benar. Kemudian tidak ada kegiatan atau aktifitas pada saat menelan, termasuk memperbaiki susunan gigi dan memperbaiki perkembangan wajah.

sumber: https://www.metrokampung.com/2017/09/merapikan-gigi-tanpa-kawat-gigi.html

Dental Crown atau Mahkota Gigi

Crown gigi atau dental crown, adalah metode pemasangan selubung gigi palsu di atas gigi yang rusak. Layaknya mahkota, crown gigi berfungsi memperbaiki tampilan dan melindungi gigi dari kerusakan yang lebih parah.

Lapisan enamel gigi memang sangat kuat, namun tetap memiliki batasan. Sehingga tidak jarang timbul kerusakan pada gigi. Selain itu, kerusakan gigi juga dapat disebabkan gigi patah karena terjatuh, menggigit benda terlalu keras, atau benturan saat olahraga.

Kapan Crown Gigi Bisa Dipasang ?

Crown gigi berbeda dengan metode tanam atau implan gigi. Implan gigi merupakan proses penanaman gigi baru sampai akar-akarnya. Sementara crown gigi berfungsi layaknya mahkota yang melindungi gigi dari kerusakan lebih parah. Metode crown gigi dilakukan dengan menutup bagian gigi lama yang rusak atau patah sebagian dengan gigi palsu.

Pemasangan crown gigi bukan semata-mata kosmetik demi mempercantik penampilan diri. Melainkan untuk mengembalikan bentuk, ukuran, kekuatan, dan melindungi gigi yang mulai rapuh.

Metode crown gigi dibutuhkan pada kondisi-kondisi seperti:

  • Gigi yang rusak dan patah.
  • Melindungi dan mendukung susunan gigi keseluruhan dari adanya gigi yang tanggal atau copot.
  • Menahan jembatan antar gigi atau jarak gigi yang bersebelahan dan dipisahkan oleh gigi tanggal agar berada pada posisi yang seharusnya.
  • Mengganti bentuk gigi yang rusak dan gigi yang berubah warna.
  • Melindungi posisi implan gigi.

Proses Pemasangan Crown Gigi

Crown gigi memiliki material pembuatan yang bermacam-macam seperti logam, baja nirkarat, keramik atau porselen, campuran tembikar-logam, dan resin (getah tumbuhan). Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan. Konsultasi kepada dokter gigi untuk menentukan jenis crown yang tepat.

Untuk pemasangan crown gigi, dokter gigi umumnya akan memasang crown gigi setelah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Termasuk melakukan pemeriksaan foto Rontgen untuk mengetahui kondisi akar gigi dan dan tulang di sekitar gigi. Jika ditemukan kerusakan gigi yang parah atau risiko infeksi pada akar gigi, maka dokter akan terlebih dulu melakukan perawatan saluran akar.

Crown gigi dibuat dengan mencetak sesuai dengan kondisi gigi. Sebelumnya, dokter akan menggunakan anastesi atau pembiusan di sekitar gigi dan jaringan gusi. Dokter akan menyesuaikan kondisi gigi dengan rencana pemasangan crown gigi.

Dari cetakan yang telah dibuat, umumnya crown gigi akan selesai sekitar 2-3 minggu kemudian. Sementara itu, dokter akan memberikan crown gigi sementara untuk melindungi gigi.

Pada sesi selanjutnya, dokter gigi akan mencabut crown gigi sementara lalu memeriksa kecocokan crown gigi permanen. Jika sudah sesuai, maka dokter akan kembali menggunakan anastesi pada gigi sambil memasang crown gigi.

Risiko Efek Samping

Pemasangan crown gigi tidak dapat menghindarkan gigi dari penyakit dan kerusakan jika malas merawat kesehatan gigi. Sejumlah efek samping pemasangan crown gigi dapat menyebabkan kondisi-kondisi berupa:

  • Merasa tidak nyaman, juga sensitif pada saat merasakan panas atau dingin. Untuk mengatasi ini, dokter dapat memberikan saran pasta gigi khusus gigi sensitif. Jika masalah disebabkan posisi crown gigi yang tidak tepat, konsultasi ke dokter untuk memperbaikinya.
  • Crown gigi bisa retak dan pecah. Solusi yang dapat dilakukan ialah menggunakan pelindung gigi saat tidur malam jika sering mengertak-ngertakkan gigi.
  • Gigi yang diberi crown tetap dapat mengalami gigi berlubang yang menyimpan risiko penyakit. Sikat gigi dengan pasta gigi minimal dua kali sehari dan menggunakan benang khusus untuk membersihkan gigi.
  • Crown gigi lepas dari posisi awal terutama karena akar gigi sudah goyah. Konsultasi kepada dokter mengenai kondisi tersebut dan kemungkinan dilakukannya pencabutan gigi atau implan gigi.
  • Reaksi alergi pada material logam atau porselen, walau kondisi ini sangat jarang terjadi.
  • Muncul garis hitam pada gusi yang dipasang crown gigi. Kondisi ini umum terjadi pada crown dengan bahan campuran porselen dan logam. Walau tidak membahayakan kesehatan gigi, garis hitam akan merusak penampilan gigi.

Perawatan Crown Gigi

Crown gigi yang telah dipasang rata-rata dapat bertahan cukup lama. Kualitas crown gigi sangat bergantung pada merawat kesehatan gigi dengan baik dan benar yang dilakukan Hindari kebiasaan yang dapat merusak gigi seperti suka menggeretak gigi, mengunyah es batu, menggigit kuku jari atau membuka kemasan makanan dengan gigi.

Hal-hal yang umumnya disarankan oleh dokter gigi ketika crown gigi baru dipasang adalah:

  • Mengunyah menggunakan gigi pada sisi mulut yang tidak terkena pemasangan crown gigi.
  • Menghindari konsumsi jenis-jenis makanan kenyal dan lengket di mulut seperti permen jelly, permen karet atau karamel.
  • Hati-hati saat sikat gigi dan flossing. Saat flossing, hindari menarik benang ke atas yang dapat melepaskan crown gigi.

Tarif pemasangan crown gigi bervariasi, tergantung permilihan rumah sakit atau dokter dan material crown. Sebelum berniat menjatuhkan pilihan kepada crown gigi, sebaiknya mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai prosedur dan hasilnya dari dokter gigi dan rumah sakit yang dapat dipercaya.

Karang Gigi dan Pembersihannya (scalling)

Banyak orang mengalami keluhan karena gigi terlihat kuning dan bau mulut, dan sebagian besar disebabkan karena perawatan gigi yg tidak baik dan timbulnya karang gigi.

Karang gigi, atau yang biasa disebut kalkulus di dunia kedokteran gigi, adalah tumpukan plak yang telah termineralisasi kemudian menempel dan mengeras pada gigi.

Biasanya gigi memiliki kemampuan untuk membersihkan diri melalui saliva, tetapi pada gigi yang sudah terbentuk karang gigi, kemampuan ini menurun sehingga dibutuhkan perawatan tambahan untuk membersihkan gigi.

Idealnya, pembersihan karang gigidilakukan setiap enam bulan sekali, sama seperti memeriksa gigi. Ketika kemampuan gigi untuk membersihkan diri menurun, besar kemungkinan bakteri akan lebih mudah menempel pada karang gigi dan menjadi penyebab timbulnya karies gigi.

Jika gigi sudah mulai berlubang dan tidak segera ditangani, maka kerusakan yang ditimbulkan bisa menjadi lebih parah, dan dibutuhkan untuk mencabut gigi.

Mengatasi Kelainan Gigi Anak

Keadaan gigi geligi yg berjejal pada anak2, akan membuat penampilan anak menjadi terganggu, dan sering sekali membuat para ibu menjadi cemas dan muncul pertanyaan? “Apakah bisa diperbaiki? Bagaimana memperbaikinya? Apakah ada hubunganya dengan usia pertumbuhan?Kapan waktu yang tepat untuk memulai perawatan? Dan pertanyaan lainnya”

Proses Pertumbuhan Gigi Anak

Pada anak, usia 6 sampai 9 tahun, merupakan masa pergantian gigi. Gigi geligi permanen mulai bergantian tumbuh seiring dengan gigi geligi susu bergantian tanggal. Inilah yang disebut fase geligi campuran (Mixed Dentition). Hingga nanti pada usia dewasa muda geligi akan erupsi lengkap sebanyak 14 gigi di rahang atas dan 14 gigi di rahang bawah. Inilah yang disebut dengan fase gigi tetap (Permanen Teeth). Dan setelah itu baru disusul dengan geligi permanen yang terakhir erupsi yaitu gigi molar ke-3 atau geraham terakhir pada usia sekitar 20 tahun.

Adalah masih dalam batas kewajaran bila gigi seri susu anak-anak di rahang bawahnya goyang lalu dibelakangnya terdapat gigi permenen seri yang muncul. Pada beberapa kasus hal ini tidak perlu dicemaskan karena dengan beradaptasi dengan lidah gigi permanen seri yang tumbuh dibelakang gigi seri susu akan menata dengan sendirinya menempati tempat gigi susu serinya. Langkah yang diperlukan adalah bila ada tanda ini adalah segera mencabut gigi seri susu tersebut dengan bantuan dokter gigi.

Berbeda dengan kondisi gigi susu seri rahang atas dan semua gigi geraham baik di rahang atas atau di rahang bawah apabila goyang namun gigi permanen tidak tepat tumbuh sesuai dengan tempat gigi susunya maka inilah yang perlu dicermati. Karena hal ini menunjukkan adanya kelainan susunan gigi mulai yang ringan maupun parah.

Pada kondisi yang ekstrim gigi permanen sudah tumbuh tanpa didahului adanya tanda gigi susu yang goyang. Sehingga letaknya gigi permanen agak jauh dari gigi susunya yang akan digantikan. Inilah yang disebut kelainan letak salah benih. Atau gigi susu telah tanggal lama hampir 1 tahun namun gigi permanen belum juga erupsi. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus!

Pada beberapa kasus pada usia mulai pergantian geligi yaitu 7 tahun juga sudah diikuti dengan kelainan skeletal tulang rahang seperti salah satu rahang lebih maju, atau kedua rahangnya dan kelainan asimetris tulang rahang. Dominasi faktor pencetus kelainan susunan gigi memang adalah kelainan genetika atau menurun, misalkan karena orang tuanya juga mengalami kelainan yang sama, maka anaknya bisa menjadi lebih parah atau lebih ringan.

Namun adanya kebiasaan jelek yang dilakukan seorang anak akan dapat menimbulkan kelainan susunan gigi atau meperparah kelainan susunan gigi tersebut. Seperti kebiasaan menghisap ibu jari, menggigit pensil atau benda pada gigi depan, cara menelan makanan yang salah, bernafas lewat mulut, pemakaian dot susu yang lama, kondisi gigi susu yang banyak berlubang dan atau gusi yang beradang sehingga rahang mencari posisi yang enak saat mengunyah dan adanya tanggal prematur gigi susu.

Jadi usia efektif untuk mencermati kelainan susunan adalah usia 6 sampai 9 tahun dimana pada usia ini geligi permanen telah banyak yang tumbuh dan kelainan sudah mulai jelas terlihat. Sehingga usia ini adalah usia yang tepat untuk memulai membiasakan diri untuk memeriksakan dan merawat gigi. Jadi jangan biarkan susunan gigi yang bermasalah hingga menunggu usia dewasa baru dilakukan tindakan perawatan. Justru perawatan kelainan susunan gigi akan lebih mudah diatasi pada saat usia anak-anak dan remaja, dengan memanfaatkan faktor pertumbuhan. Namun bukan berati kelainan susunan gigi pada usia dewasa dan lanjut tidak dapat diatasi.

Beberapa kasus kelainan susunan gigi usia anak-anak remaja yang ringan akan dapat diselesaikan dengan perawatan removable orthodontic appliance atau alat ortodonsi lepasan.

Namun bila kasus telah parah pada usia anak-anak dan remaja akan dilakukan perawatan fixed orthodontic appliance (bracket) atau yang lazim disebut behel

Lanjutan…

merapikan-gigi-tanpa-kawat-gigi-behel

Veneer: Perawatan untuk gigi anterior yg bercelah

Kondisi gigi geligi anterior yang bercelah dan tidak harmonis dalam tingkat ringan, tidak selalu diatasi dengan perawatan orthodonti.

Veneer dapat menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki keadaan ini, selain untuk mendapatkan warna gigi yang lebih cerah.